10.10

Senin, 26 Oktober 2020

and I'm dying to know if it's killing you like it's killing me. 

Dan Lagi

Minggu, 25 Oktober 2020

Aku takut banget kalau ternyata aku selama ini cuman lari aja. Karena, setiap lagu sedih selalu mengingatkan aku sama mantan aku. Aku masih bisa ngerasain sedih dan sakitnya. Tapi, aku ya biasa-biasa aja di hari-hari lainnya. Jujur, aku takut banget.

harap harap maya

Senin, 19 Oktober 2020

 Kalau ada waktu untuk bertemu lagi, kita bertemu, ya!

bersorai.

Sabtu, 17 Oktober 2020

"di antara sekian banyak orang, kalian pernah dipertemukan, itu saja sudah jauh dari kata cukup. untuk semua cerita yang tak jadi satu, tidak apa-apa, sampai jumpa kapan-kapan."

Pagi ini, aku baru sadar. Kalau aku benar-benar sayang sama orang ini. Tapi, kali ini aku harus benar-benar mengikhlaskan. Karena aku sadar, lama-lama nggak baik untuk hidup dalam ilusiku sendiri. Karena, dianya udah pergi.

Terima kasih, ya, untuk pertemuan singkatnya. Terima kasih sudah bikin aku seneng walaupun sebentar banget. Terima kasih sudah bikin aku nemu insights baru dan melihat dunia yang jauh lebih luas.

Aku harap, semua mimpi kamu tercapai. Aku harap, kebahagiaan selalu Tuhan sisipkan di setiap harimu. Aku harap, kamu selalu dalam lindungan Tuhan. Aku harap, kamu selalu Tuhan berkahi dengan segala kebaikan-kebaikan di manapun dan oleh siapapun.

contact successfully deleted

Aku masih belum tau apakah keputusan yang aku lakukan hari ini sudah tepat atau hanya karena aku lagi impulsif aja. Tapi, sedih banget rasanya aku harus ada di titik ini lagi. Yaudah lah ya. Pada akhirnya, semuanya adalah tentang mengikhlaskan. 

I always remember

Jumat, 16 Oktober 2020

"Menurut aku, kamu asik orangnya. Kamu mau belajar terus. Tapi, kamu cuman perlu lebih yakin sama diri kamu sendiri." 

apa kabar?

Selasa, 13 Oktober 2020

Ingatanku kali ini membawaku ke masa di mana semuanya baik-baik saja. Masih SMA. Aku lagi tidur, dan mimpi aneh banget. Aku mimpi makan siomay bareng (dan diboncengin) sama temen cowok yang kepikiran untuk naksir dia pun nggak.

Lalu, mimpi itu bener-bener bikin aku kepikiran terus.

Akhirnya, kami lulus SMA. Masuk perguruan tinggi berbeda dan jauh jaraknya, bahkan gak satu kota. 

Lalu, dia kontak aku untuk suatu hal. Dan, aku gak tau kenapa pada saat itu aku mengiyakan. Sampai berbulan-bulan, tidak ada satu hari pun kami gak chat. Lalu, aku sampai di titik di mana "kok aku kangen, ya?" "aku naksir ya sama orang ini?"

Lalu, akhirnya kami memutuskan untuk berpacaran.

Makan siomay bareng yang pernah jadi mimpi di tidurku pas SMA pun kesampaian. Kadang, aku bisa senyum-senyum sendiri mengingatnya.

Kok bisa, ya?

Pada saat pacaran, aku jadi takut sekali untuk kehilangan dia. Aku gak pernah sesayang ini sama orang lain. Sampai-sampai aku selalu kebawa mimpi kalau dia bakal ninggalin aku. Dan pada saat itu aku dan dia sama sekali gak terpikirkan untuk pergi meninggalkan satu sama lain. 

And, then, it already happened. Mimpiku yang itu juga kesampaian. Dia ninggalin aku.

I cried. A lot. 

Andai dia tau, gak ada satu hari pun aku gak sayang sama dia. Andai dia tau, betapa berharganya dia buat aku. Andai, andai, andai. 

Semuanya cuman manis untuk dikenang. Sekarang aku tau, yang bisa terwujud bukan cuman mimpi indah. Mimpi buruk pun, seringkali, kesampaian juga. 

I hope he is happy, now. I'm no longer in love with him, but I don't know why it still makes me sad everytime I remember about him.

Dia sekarang benci sama aku, for things I didn't do. Dan kita sekarang benar-benar orang asing. Dan aku sudah satu tahun gak mencari tau tentang kehidupan dia, walaupun itu hal yang sangat mudah untuk aku lakukan. Tinggal, klik, ya kan?

But, I choose to just living in peace.

NOTE:
Selamat bulan Oktober untuk semuanya. Di tahun lalu, bulan Agustus - Desember adalah masa-masa terberatku. Sangat bersyukur dengan hari ini karena gak cawur kayak tahun kemaren. 🙂👍🏻