10.44

Minggu, 29 November 2020

 Pagi ini aku kepikiran satu orang, itu. Menghayalkan dia lagi apa, sama siapa, apakah tidurnya kemarin nyenyak, apakah kerjaannya bikin dia sedih dan kesepian, dan kapan dia akan pulang. Dari yang awalnya berpikir untuk menyudahi saja, sekarang aku sedikit menaruh harap dan berdoa ke Tuhan agar diberi kesempatan bertemu dan berbincang. Kalau bisa lebih dari itu, atau bahkan berjodoh, lebih baik. Tapi, sebagai manusia yang awam dengan takdir ya aku manut saja dengan Penciptaku.

Kadang aku masih suka menghadirkan tanya-tanya. Apakah aku benar mencintainya as a whole human atau aku hanya memproyeksikan tipe idealku? Apakah aku benar-benar sayang dengan dia atau aku hanya memerlukan orang untuk menyelamatkan aku dari sedihnya dunia? Pertanyaan ini sering sekali muncul di pikiranku, belakangan. Lebih sering dari keterangan online yang aku lihat di whatsapp si dia. Iya, aku selalu mantengin whatsapp dia, sekadar ingin tau apakah dia masih hidup atau nggak. Kangen, sih.

Harus berapa kangen ya yang aku ucapkan biar dia dengar? Ya gak ada lah, kalo gak bilang langsung.

1.36

Sabtu, 07 November 2020

Aku masih gak bisa memaafkan diriku sendiri. Aku pikir, sudah. Tapi, malam ini tiba-tiba aku sedih banget. Kepikiran. Kayak.... duh. Sedih banget rasanya.

Karena kalau udah kepikiran ke sini, aku jadi mikir yang aneh-aneh. Merasa bahwa aku gak pantas untuk siapa pun, benci sama masa laluku, dan merasa gak pantas untuk menjadi diriku yang sekarang. It's suck, it really is. 

I know it's just a phase. It will pass. 

God, please help me to heal.