Judul tulisan hari ini diambil dari judul lagu terbaru Nadin. Iya, aku salah satu pendengar setia lagu-lagu Nadin Amizah. Lagu-lagunya menemaniku setiap aku sedih, kebanyakan. Kebanyakan lagi, lagu-lagunya mengingatkanku tentang mantanku. Setiap mendengar lagu Nadin, entah kenapa film dengan aku dan dia sebagai pemerannya selalu terlintas begitu saja.
Bulan Juni 2019 adalah kali terakhir aku melihatnya. Kali terakhir aku tertawa dengannya. Kali terakhir aku melihat senyumnya, wajahnya yang selalu usil, tapi sikapnya yang selalu membuatku tenang. Sebelum, akhirnya kini, dia dengan yang lain. Kalau saja aku tau itu adalah kali terakhir kami bergandengan tangan sebagai sepasang kekasih, mungkin aku akan menangis dan meminta dia untuk tidak pulang kembali ke kota itu. Aku akan memeluknya erat, sambil menangis terisak karena tidak rela kehilangan orang yang sangat aku sayang.
Tapi, lagi-lagi aku berpikir, kenapa sih aku selalu saja mendramatisir sesuatu yang memang sudah mati?
Dia sudah lama tidak mencintaiku. Dia memang selalu begitu dari dulu. Aku hanya sebagian kisah dari perjalanan cintanya. Aku saja yang selama ini mebodohi diriku sendiri berpikir bahwa dia mencintaiku seperti aku mencintainya. Nyatanya, dia akan selalu menjadi lelaki yang seperti itu. Dari dulu.
Tapi, rasanya menyakitkan sekali. Menyakitkan untuk melupakannya. Menyakitkan untuk mengingat dia sebagai sosok yang buruk. Menyakitkan untuk menyadari kalau orang yang aku cinta setengah mati, bukan lah sosok itu lagi. Aku tidak pernah tau kalau mencintai seseorang akan terasa sangat menyakitkan, seperti sekarang.
Tapi, aku juga tidak menyangkal seribu juta kebahagiaan yang hadir semenjak aku jatuh cinta dengannya. Aku juga tidak menyangkal semua kebaikan hatinya, meski pun aku tidak tau apakah itu nyata atau tidak. Aku juga tidak menyangkal kalau aku sayang dengan orang itu, dan sepertinya aku akan tetap begitu.
Tapi, semuanya sudah selesai. Untuk apa menyelamatkan cerita yang sudah lama diberi titik? Kesannya, aku hanya mendongeng dan akhirnya menjadi sebuah cerita baru yang tidak masuk akal.
Aku merindukan dia, tapi aku juga membencinya setengah mati.