aku menulis, maka aku ada

Sabtu, 24 April 2021

Seminggu terakhir ini aku merasa sangat sedih. Banyak sekali emosi terpendam yang gak bisa aku ungkapkan. Rasanya, sedih sekali. Bahkan, untuk menangis saja aku sudah terlalu lelah.


Aku menjadi semakin sedih karena menyadari apa yang terjadi di hidupku adalah karena aku sendiri. Apa aku terlalu keras, ya, dengan diriku sendiri sampai selalu membebani diriku dengan hal itu? Atau, aku memang kurang mampu untuk memperbaiki hidupku sendiri?


Kadang aku menangisi betapa soalnya aku di 2019. Lalu menangisi kenapa sih aku bisa sebodoh itu? Lalu berlanjut menangisi beberapa kejadian belakangan yang menurutku.... sangat sedih.


Aku sangat mengerti bahwa ini semua emang gak ada ujungnya. Karena hidup ya begini. Sesaat menjadi sangat senang, lalu ada saja yang membuat terpuruk. Dan, memang selalu seperti itu siklusnya. Tapi, kali ini aku hanya ingin bercerita di sini. Aku gak tau mau cerita ke mana dan dengan siapa.


Mungkin, akan ada orang yang nyasar ke blog ini. I'm so sorry you have to read this tragic story, my dear. Aku harap kebahagiaan dan kebaikan selalu mengelilingimu, ya. 

masih

Kamis, 22 April 2021

"sampai lah sudah kita di puncak acara," ujarku. berkali-kali.


yang lalu, ditepis. berkali-kali.


ternyata masih sama saja.

meracau.

Kamis, 08 April 2021

Setelah melihat blog ini kembali, aku sadar kalau aku akan banyak menulis ketika sedang sediiiiihhhh banget atau senangggg banget. Di saat sedang begini (biasa-biasa saja), aku bingung ingin bercerita tentang apa. Tapi, akan aku coba.


2021 adalah tahun yang cukup baik untukku. Banyak sekali hal-hal baru yang aku coba. Banyak sekali orang baik di sekelilingku, yang lama dan yang baru. Banyak sekali cinta dan kasih yang aku rasakan. Tapi, tentu saja, kesedihan pun juga sering menyapa. Tapi, lagi-lagi, aku semakin kuat dan pandai mengenali diriku sendiri. Aku sangat bangga dengan segala proses-proses kecil yang berhasil aku lewati, dan membuatku menjadi lebih baik.


Perihal cinta, biasa saja. Aku masih tidak tau melabuhkan hati untuk siapa. Aku masih merindukan sosok di bulan April tahun lalu. Dia tidak sebaik itu, tapi pertemuan aku dengannya di tahun kemarin... benar-benar berharga dan aku syukuri setiap harinya. Aku harap dia di kelilingi oleh orang-orang baik, dan hidupnya menjadi lebih berarti.


Dan, aku masih berharap, akan ada lagi pertemuan selanjutnya di masa depan.


Aku sudah tidak sesedih dahulu. Aku sudah jarang memikirkan masa kelamku di masa lalu. Alhamdulillah. Walaupun, tidak bisa dibohongi, kadang datang juga. Kadang masih membuatku menangis. Kadang membuatku terkekeh.


Aku sangat menghargai diriku yang sekarang. Aku merasa sangat bersyukur. Walaupun proses yang aku lewati sangaaaaat jauh dari kata mudah, tetapi ternyata itu memberi arti untuk hidupku.


Perihal bahagia, ternyata tidak bisa jika tidak berdampingan dengan merasa sedih sampai ingin ditelan bumi.


Tuhan, aku berharap, aku selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selalu dimampukan untuk memberi makna pada tiap-tiap langkah ke depan. Selalu dikuatkan jika ternyata harus melalui badai atau ombak yang besar. Selalu ditemani ketika merasa sendirian.


Dan, semoga, tahun ini... menemukan tempat berlabuh. Tuhan, aku pesan satu orang yang baik sekali, ya? Yang kebaikannya menyentuh hatiku, menggerakkanku untuk menjadi baik juga.


Aamiin.