I'm back!

Minggu, 30 Januari 2022

Akhirnya balik lagi nulis di sini setelah beberapa bulan menghilang karena gak tau mau cerita apa. Banyak sekali yang terjadi beberapa bulan belakangan ini. Sampai-sampai rasanya aku kayak naik roket, saking cepetnya dan banyaknya yang sudah aku lalui dalam jangka waktu sesingkat itu. Alhamdulillah.

Di akhir hari kadang aku berpikir kayak, wah kayaknya seru ya punya partner yang bisa diajak cerita apa aja. Tempat aku pulang. Tempat aku nyender pas lagi capek. Cuman yaaa itu hanya khayalan aku aja, sih. 

Dan, sekarang di kepalaku ada satu nama. Orang yang udah nyakitin aku habis-habiskan tapi justru dia yang muncul di kepalaku saat ini. Tolol. 

Cerita Sedih

Minggu, 15 Agustus 2021

Aku bosan dengan bentuk cinta yang begitu-begitu saja, seperti telur, setengah matang. Di awali dengan perkenalan manis, lalu tumbuh dengan magis, dan berakhir dengan tragis. Belum sempat mengenal lebih jauh, tapi sudah pergi di telan bumi. Selalu seperti itu.

Lagi-lagi membuatku mempertanyakan diri sendiri, aku kenapa ya kok sampai beberapa kali pun tidak pernah berhasil dalam kisah romansa? Sampai-sampai aku lelah dan rasanya ingin menyerah saja. Aku pikir aku sudah pandai dalam memgolah rasa, namun rasanya ya sama saja sedihnya.

berita sedih

Senin, 02 Agustus 2021

Hari ini kami berduka, karena kehilangan sosok yang hatinya sangat baik. Orang baik memang panjang umurnya di ingatan banyak orang lainnya. Kebaikan dan ketulusannya akan selalu terkenang oleh siapapun. Betapa beruntungnya beliau hidup dengan hati seperti itu, tidak hanya untuk dirinya tapi juga menginspirasi banyak orang untuk menjadi baik juga. 

Rasanya sedih sekali mengingat bahwa dunia yang keras ini perlu banyak orang baik di dalamnya untuk menjadikannya lebih menyenangkan untuk didiami, namun satu per satu dari mereka berguguran. Rasanya aku ingin melindungi mereka semua. Namun, Tuhan punya kehendak lain. Tuhan selalu punya cara-Nya sendiri yang manusia sering luput untuk mencernanya.

Selamat jalan, wahai jiwa yang baik. Semoga Allah ampuni dosanya, dan Allah terima semua amalnya. Semoga Allah limpahkan kasih sayang dan cintanya, Allah lapangkan kuburnya, Allah hindarkan dari siksa kubur. Ya Allah, aku bersaksi kalau beliau adalah orang yang sangat baik dan kebaikannya akan selalu abadi dalam ingatan banyak orang. Semoga Allah beri surga terbaik untuk beliau. Aamiin. 

who will?

Sabtu, 10 Juli 2021

Aku agak sedih hari ini. Yaelah, kayaknya aku tuh nulis cuman pas sedih doang apa gimana deh haha. Aku agak berkontemplasi sih sedikit. Tapi, kayaknya ini lebih ke overthinking gak jelas daripada kontemplasi.

Apakah di luar sana ada orang yang akan sayang banget sama aku seperti aku sayang banget sama orang sekitarku? Apakah aku layak dicintai? Apakah aku salah kalau sayang sama orang sampai sebegitunya?

Terkadang, aku berharap ada orang yang akan sayang dan setia sama aku seperti aku ke orang lain. Tapi, harapan adalah satu langkah mendekat ada kesengsaraan. Dan, gak seharusnya kita berbuat baik dan mengharapkan balasan, kan? Iya, kan? Huhu.

Semenyakitkan apapun perlakuan mantanku dulu, jujur dia sangat hebat dalam perihal mencintai. Dia benar-benar memperlakukan aku dengan baik dan lembut. Aku sangat bersyukur pernah bertemu dengan dia, dan pernah dicintai sebegitu tulus ya oleh dia. Walaupun aku gak tau, apakah itu nyata? Apa dia benar-benar sayang dan jatuh cinta sama aku?

Aku selalu takut menjadi orang yang rendah diri dan kepikiran dengan apa yang orang lain katakan kepadaku. Aku jadi selalu mengulang dan berpikir bahwa "apa benar ya aku seperti itu?". Dan, payahnya, aku gak punya siapa-siapa untuk meyakinkan aku bahwa aku baik-baik saja dan cukup. Aku hanya punya diriku sendiri... 

doa baik, untuk hati yang baik

Rabu, 23 Juni 2021

Di sore hari Rabu ini, tepat pukul 16.32. Aku ingin berdoa kepada Tuhan Yang Maha Baik.

Tuhan, aku ingin jadi orang yang baik. Salah satu makna baik yang baru aku serap hari ini adalah aku ingin menjadi orang yang kemampuan mendnegar dan mengertinya saaaangaaaat luas. Walaupun aku tidak terikat hubungan apa-apa dengan orang itu, walaupun perbuatannya sulit aku ampuni, walaupun aku tidak memiliki rasa apapun terhadap orang tersebut.

Sebab aku tau, mengerti akan lebih sulit jika kita tidak memiliki keterikatan apapun dengan orang tersebut. Maka, aku memilih untuk belajar dengan kesulitan tersebut. Aku tau, sangat menyesakkan ketika kita berada pada posisi tidak dimengerti dan didengar siapapun. 

Semoga Tuhan mengampuni aku yang sulit sekali ikhlas, dan masih pamrih dalam memberi. Semoga Tuhan permudah aku untuk menjadi orang baik. Setidaknya, aku pernah berniat menjadi salah satu orang yang baik.

sabar dikit lagi ya

Sabtu, 19 Juni 2021

"Sabar dikit lagi, ya," adalah salah satu kalimat yang sedang sering aku mantrakan kepada diriku sendiri. Berada pada suatu keadaan yang tidak aku inginkan, jujur, itu sangat sulit. Berkali-kali ingin menyerah dan mempertanyakan kehidupan pada Tuhan, ujung-ujungnya ya jawabannya harus sabar.

Aku sombong gak sih kalau aku tidak mau hidup seperti itu? Aku kira cukup sampai di sini saja semua luka dan sakit hatinya. Tapi, aku juga menjadi takut sekali jikalau suatu saat aku menjadi seperti itu. Tuhan, aku takut sekali.

Aku marah, aku takut. Aku marah karena harus berada pada situasi ini dan hanya sabar jawabannya. Aku takut, jika suatu saat aku menjadi orang yang tidak sadar kalau sedang menghancurkan dirinya sendiri dan orang sekitarnya. 

Aku harus apa, ya, Tuhan? 

sabar yuk

Rabu, 02 Juni 2021

Menjadi sabar tuh sulit banget ya ternyata. Apalagi, kalau harus sabar menghadapi diri sendiri. Sabar untuk gak mengikuti maunya emosi kita, sabar untuk menerima segala ketidakmampuan kita, sabar untuk bisa memaafkan segala kesalahan kita. Rasanya, aku ingin minta maaf sebanyak-banyaknya dengan diriku karena sudah jahat sama diri sendiri.

Kadang berharap ada satu orang yang bisa menjadi tempat bercerita tentang segala hal, tanpa aku takut dinilai buruk. Tapi, kadang aku berpikir. Mungkin ini adalah saat di mana Tuhan menginginkan aku untuk bisa bangkit dan berjalan sendirian. Belajar untuk menguasai diri, belajar untuk membahagiakan diri sendiri dulu. 

Rasanya sepi sekali. Apa aku kurang beriman, ya? Padahal aku punya Tuhan yang selalu siap setiap saat untuk aku bagikan ceritaku, tapi aku tetap saja berharap pada manusia untuk hadir di hidupku. Padahal, bercerita dengan Tuhan jauh lebih aman dan membuat tenang, kan?

Semoga, aku bisa menjadi hamba yang taat. Hamba yang tidak hanya mengakui keberadaan Tuhan, tapi benar-benar menghadirkan Tuhan di setiap langkah-langkahnya.